Human Factor & God Factor
Ada seorang saleh yang datang mengunjungi seorang sufi master yang terkenal.Ketika bertemu muka dengan sang sufi,dengan wajah berseri orang saleh ini berkata,"begitu besar kepercayaanku pada Allah sehingga kutinggalkan untaku diluar sana.Kuserahkan binatang itu pada pemeliharaan Allah."
Diluar dugaan,sufi masteritu menjawab,"cepat pergi keluar sana hai orang tolol! Tambatkan untamu pada sebuah tiang yang ada.Allah tak akan mengurusi perkara yang kau sendiri dapat melakukannya!"
Cerita yang sanggat sarat makna di atas kembali menginggatkan saya bahwa ada hal-hal tertentu yang yang harus kita kerjakan sebelum kita memintn-Nya memberkati pekerjaan kita.Kitalah yang harus bergerak dulu."Kita harus melakukan yang terbaik yang kita bisa,hasinya biar Tuhan yang menentukan,"begitu nasihat seorang teman.
Sayangnya terlalu sering kita menyerahkan tanggung jawab itu kepada Tuhan sehingga kita sama sekali tidak melakukan apa-apa.Jika hal buruk menimpa kita,pernyataan yang keluar bisa saja,"Ah barangkali inni sudah takdir."Tuhan pun diposiisikan sebagai pihak yanhg bertanggung jawab atas segala sesuatu,terlebih-lebih atas situasi yang tidak sesuai dengan harapan kita.
Ada sebuah cerita menarik mengenai hal ini.Di musim salju,seorang pemuda sedang berjalan-jalan menyusuri kota.Ayunan langkahnya tiba-tiba berhenti manakala ia melihat seorang anak kecil menggigil kedinginan karena hanya mengenakan pakaian yang amat tipis.Dari fisiknya,tahulah pemuda ini bahwa anak kecil itu adalah seorang pengemis.Anak kecil itu terus menggigil sambil memegang perutnya yang kempes.Tampaknya ia belum makan hari ini.
Dalam hati,si pemuda ini mengeluh dan marah kepada Tuhan."Tuhan,mengapa engkau begitu tega menciptakan anak kecil itu untuk mengalami penderitaan dan kemiskinan yang begitu memilukan?"mengapa engkau tidak berbuat sesuatu dan menolongnya?"keluhnya.
Tak lama kemudian,pemuda ini mendapat jawaban.Di dalam hati kecil pemuda ini,Tuhan menjawab,"Aku telah berbuat sesuatu.aku telah menciptakan engkau untuk menolong anak kecil itu."Seketika itu juga si pemuda bernama Anthony de mello ini mengalami pencerahan bathin.Ia tahu bahwa tanggung jawab uuntuk menolong pengemis kecil itu ada di tangan manusia,bukan tanggung jawab Tuhan.
Diluar dugaan,sufi masteritu menjawab,"cepat pergi keluar sana hai orang tolol! Tambatkan untamu pada sebuah tiang yang ada.Allah tak akan mengurusi perkara yang kau sendiri dapat melakukannya!"
Cerita yang sanggat sarat makna di atas kembali menginggatkan saya bahwa ada hal-hal tertentu yang yang harus kita kerjakan sebelum kita memintn-Nya memberkati pekerjaan kita.Kitalah yang harus bergerak dulu."Kita harus melakukan yang terbaik yang kita bisa,hasinya biar Tuhan yang menentukan,"begitu nasihat seorang teman.
Sayangnya terlalu sering kita menyerahkan tanggung jawab itu kepada Tuhan sehingga kita sama sekali tidak melakukan apa-apa.Jika hal buruk menimpa kita,pernyataan yang keluar bisa saja,"Ah barangkali inni sudah takdir."Tuhan pun diposiisikan sebagai pihak yanhg bertanggung jawab atas segala sesuatu,terlebih-lebih atas situasi yang tidak sesuai dengan harapan kita.
Ada sebuah cerita menarik mengenai hal ini.Di musim salju,seorang pemuda sedang berjalan-jalan menyusuri kota.Ayunan langkahnya tiba-tiba berhenti manakala ia melihat seorang anak kecil menggigil kedinginan karena hanya mengenakan pakaian yang amat tipis.Dari fisiknya,tahulah pemuda ini bahwa anak kecil itu adalah seorang pengemis.Anak kecil itu terus menggigil sambil memegang perutnya yang kempes.Tampaknya ia belum makan hari ini.
Dalam hati,si pemuda ini mengeluh dan marah kepada Tuhan."Tuhan,mengapa engkau begitu tega menciptakan anak kecil itu untuk mengalami penderitaan dan kemiskinan yang begitu memilukan?"mengapa engkau tidak berbuat sesuatu dan menolongnya?"keluhnya.
Tak lama kemudian,pemuda ini mendapat jawaban.Di dalam hati kecil pemuda ini,Tuhan menjawab,"Aku telah berbuat sesuatu.aku telah menciptakan engkau untuk menolong anak kecil itu."Seketika itu juga si pemuda bernama Anthony de mello ini mengalami pencerahan bathin.Ia tahu bahwa tanggung jawab uuntuk menolong pengemis kecil itu ada di tangan manusia,bukan tanggung jawab Tuhan.
Comments
Post a Comment